Kolaborasi Manajemen Bisnis dan Konstruksi Era Industri 4.0

KETIKA merintis bisnis dalam berbagai bidang, selalu akan berhadapan dengan tantangan dan rintangan yang datang silih berganti. Namun, di balik rintangan tersebut tersimpan rahasia kesuksesan dalam bisnis dan hal itu sudah dibuktikan banyak pengusaha sukses yang merintis usahanya dari nol.

Pengusaha Aceh di Jakarta, John Sanova memberikan inspirasi berusaha kepada mahasiswa, dosen, dan kalangan pengusaha muda dalam seminar nasional Manajemen Bisnis dan Konstruksi Era Industri 4.0 yang digelar hasil kolaborasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh di Aula ACC Kampus Uteunkot, Lhokseumawe, Sabtu 4 Juni 2022.

Jalan menuju sukses, diakui John Sanova, memang terjal berliku. Tantangannya bukan saja datang dari kompetitor, tetapi dari orang terdekat dan menurutnya itulah tantangan terberat.

“Kita mengharapkan dukungan dalam bisnis dari orang terdekat. Tapi kalau yang kita dapatkan malah sebaliknya, jangan pernah menyerah. Kita buktikan saja dengan keberhasilan,” ungkap John yang pernah mengalami berbagai tantangan berat, sampai pada ancaman pembunuhan.

Selain John dari kalangan pebisnis, pemateri dalam seminar kolaborasi tersebut adalah Manajer Proyek PT Hutama Karya Program CWM 01 Universitas Malikussaleh, Anggi Bayu Aribowo, M.Sc. Alumni Universitas Padjajaran Bandung itu antara lain memaparkan tentang pembangunan konstruksi era sekarang yang banyak dilakukan secara robotik.

“Semua tahapan konstruksi sudah melalui proses digitalisasi. Hal-hal yang dulu dilakukan secara manual, kini diambilalih teknologi digital. Istilahnya,  membangun dalam dunia digital dulu sebelum membangun dalam bentuk nyata,” jelas Anggi Bayu yang antara lain pernah terlibat dalam pembangunan Gedung Merah Putih KPK di Jakarta.

012

Ia mengingatkan mahasiswa untuk menguasai berbagai soft program konstruksi yang kini sudah semakin membantu dalam menyelesaikan pekerjaan. “Pekerjaan manusia sudah semakin membantu, tetapi penggunaan tenaga kerja semakin efektif dan efisien,” tambah Anggi dalam seminar yang dipandu Koordinator Program Magister Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh, Dr Marbawi.

Seminar nasional tersebut digelar secara hybrid yang dihadiri sekitar 150 peserta secara luring dan 100 peserta secara daring. Sejumlah pimpinan Universitas Malikussaleh hadir dalam seminar tersebut, termasuk Dekan Fakultas Teknik Dr Muhammad dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr Hendra Raza.

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng, yang hadir dalam seminar mengatakan seminar gabungan antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Fakultas Teknik adalah salah satu bentuk kolaborasi dari dua disiplin ilmu berbeda tetapi saling mendukung.

“Ini sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di mana mahasiswa dapat memilih perkuliahan di program studi lain,” ujar Rektor yang mengharapkan kolaborasi serupa itu bisa digelar dengan berbagai disiplin ilmu. [Ayi Jufridar]